It's okay

My sister is the best sister I have. (Iya, soalnya cuma satu wkwkwkw)


Ada masa kekosongan antara aku dan kakakku, ada masa di mana aku merasa seperti anak tunggal. 



Aku jadi sering berandai-andai, 

Andai kakakku nggak kena santet, masa masa remaja-dewasa awalku bahagia nggak ya? 


Karena itu masa-masa di mana (kalau kakakku nggak sakit), dia jadi orang yang kuandalkan selain orang tuaku. Dia jadi sahabatku. Sahabatku ya kakakku, seharusnya. Tapi nggak bisa, karena dia kena gangguan mistis. 


Masa-masa kelam yang sungguh berat, alhamdulillah terlewati. 


Sayangnya aku nggak punya banyak memori manis masa remaja akhir, tapi ya gapapa. Karena masalah kakakku, aku jadi tersadar akan banyak hal, jadi belajar banyak hal. Dan jadi lebih mandiri dari sebelumnya, nggak sepenuhnya jadi anak bungsu yang manja. (Walaupun sekarang masih manja sih.. tapi.. ya begitulah) 


2018 pengobatan kakakku, 

2019 kakakku menikah dan alhamdulillah dia punya anak, anaknya adalah sumber kebahagiaannya, jadi walaupun ada sisa sisa efek dari gangguan mistis, tapi karena dia bahagia, dia positive vibes dan suaminya alhamdulillah kapabel, mapan secara ekonomi.. dia bahagia, dan kebahagiaan itu bisa mengalahkan hawa hawa negatif. 


2020 corona,

2021-2022 aku masih menganggur,

2022 juni, dapat kerja, 

Tapi di pertengahan 2023, bapak sakit. 


:)


Kan kuterima semua ini dengan lapang dada, walau banyak nangisnya, tapi gapapa! 



Keluarga cemara, tapi banyak lika-likunya. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

I think, I should write again?