Nggak apa-apa.

Sebenarnya banyaaaaak banget hal yang terjadi. Sebenarnya, aku juga ingin cerita. Tapi sepertinya memang semua yang ingin kuceritakan, nggak bisa semuanya terlukiskan melalui kata-kata. Aku akan bercerita tanpa konteks, jadi mungkin kamu tidak akan mengerti, karena, sulit untuk diceritakan. Mungkin, hanya wanita yang bisa merasakannya, karena kami ini perasa...


Tentang validasi rasa; seberapa pentingkah itu? 


Pagi ini, aku dikejutkan dengan air mata teman kerjaku yang aku lihat. Dia nggak permah nangis, selama aku mengenalnya setahun belakangan ini.


Aku nangis soalnya aku seneng ada yang peduli tentang apa yang terjadi sama aku dan isna. 


Yang seringkali terjadi adalah, apa yang kita rasakan serius, dianggap remeh oleh orang lain. Dan orang lain, kadang tidak merasa kalau yang diucapkannya, itu telah menyakiti pihak lainnya. 


I dont know what to say anymore... 


Tapi aku ingin menyimpulkan sesuatu dan menyampaikan sesuatu pada diriku sendiri: 

Tetaplah jadi baik. 


Aku ingin kembali mengingatkan tentang prinsip yang selalu aku pegang, yang mungkin belakangan ini aku lupakan:

Tugasmu bukan menilai orang lain. Tugasmu hanya berbuat baik, berprasangka baik kepada orang lain. 


Nggak apa-apa, Nanda. Nggak apa-apa...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

I think, I should write again?