What if I could go back to younger self?

Setiap pagi, ada siswa-siswa touban (piket) yang datang ke kantor, menanyakan dan menawarkan mau minum apa. Tentu saja dalam bahasa jepang, sekaligus latihan kaiwa (percakapan)

Ketika latihan kaiwa, mereka yang memulai topik, jadi saya ditanyain, sensei genki desuka, sensei asalnya dari mana, sensei dari rumah ke gakkou berapa lama, sensei hobinya apa? 


Bayangkan kamu menjawab hal yang sama setiap hari, apakah tidak bosan? 😂
Akhirnya, kami yang di kantor kadang-kadang membatasi siswa supaya nggak nanya hal-hal yang sering ditanyakan. 


Lalu, ada sath siswa, yang melakukam hal itu: dia bertanya hal yang tidak biasa. 


Sensei, kalau bisa kembali ke masa muda, mau ngapain? 


Jeder, pertanyaan yang out of blue sekali 😂
Aku jadi bingung mau jawab apa. Aku sempat menjawab, lah bukannya sekaramg masih muda? (Wkwk gak merasa)


Setelah menyisakan waktu untuk berpikir sejenak, aku menjawab: aku ingin kembali ke masa waktu aku SMA. 


Lalu ditanya lagi, kenapa? 


Dulu waktu SMA... aku tidak terlalu menikmati acara-acara sekolah. Festival, pensi... dalam waktu 3 tahun, tak terhitung ada berapa banyak event yang diadakan. Kalau dipikir, keren juga ya anak SMA bisa bikin event se niat itu dan sebanyak itu? 


"Sensei ingin kembali ke masa SMA dan banyak menikuti festival sekolah"

"Apakah waktu dulu sensei tidak mengikuti festival sekolah?" Tanya dia lagi.


"Ya dateng, tapi dulu mikirnya nggak seru, karena dulu kan kerjaannya cuma belajar... kalo sekarang, pengen kembali ke masa itu dan pengen lebih enjoy sama acara dan kegiatan festival sekolah," jawab saya panjang lebar


Siswa itu merespon, "gapapa sensei, karena dulu rajin belajar, kan sekarang jadi punya pekerjaan yang bagus"

Aku tersenyum, mikir, gak juga, nak hehehe
"Benar juga, kalau soal itu sensei gak menyesal."

Lalu latihan kaiwa berakhir. 




Karena diberikan pertanyaan begitu dan ada kaiwa semacam itu, aku jadi berpikir dan melihat ke belakang. 


Dulu waktu SMA... aku ngapain aja? 


Kok bisa ya aku berpikir semua itu tidak menyenangkan? 


Mungkin karena segala hal yang bergerumul di kepalaku. Pada saat itu, banyak sekali yang aku pertanyakan, banyak sekali hal yang aku khawatirkan. 


Mungkin karena aku terlalu berusaha keras buat bisa survive, aku terus belajar, padahal aku nggak suka. Rasa lelah, bosan, ketidaksukaan atas hal yang kulakukan, tapi aku nggak tahu bagaimana cara mengatasinya. Aku cenderung menarik diri dari keramaian dan cenderung ingin dalam suasana tenang dan ingin ketenangan diri. 


Dan aku juga sepertinya tidak tahan, ingin segera lulus. Gak tahan lihat teman teman sekolah, gak tahan berada di lingkungan itu. 

Sepertinya aku tidak terlalu bisa fit in dengan teman sekelasku. They are so fast paced, with high end fashion, trends, gadget, everything. 


Ya bayangin aja temen temen kamu punya sony experia, hp samsung tipe terbaru, tablet, tapi kamu hanya punya samsung galaxy young yang bahkan isinya cuma buat whatsapp aja memorinya udah meronta ronta. Di saat temen lain pada eksis di instagram, aku ga bisa, karena hpnya tidak kompatibel. 


Nongkrong juga di robuchon, minum starbucks yang saat itu, segelas doang harganya 38.000 (di tahun 2013). Sesekali gapapa lah, lha kalo setiap hari? 


Kalau pulang sekolah pada les di GO, lalu setelah itu pada nongkrong sampai malam, dan mereka sudah pada bawa kendaraan sendiri. And they talk about boys and gossips (i hate gossips 😭😭😭) terus kalau di sekolah, ngomonginnya pelajaran yang mereka dapet di les lesan, ya mana aku tau???? 


Ya mungkin karena itu sih ya, gak punya teman yang bisa seenggaknya nyambung sama aku. Terlebih lagi, waktu remaja tuh masa masa mempertanyakan eksistensi hidup



Kalau aku bisa kembali ke masa itu (tapi dengan jiwa usia 27 tahun ini), aku ingin enjoy event sekolah dan festival. Dan juga meluruskan segalaaaa hal yang membuat aku menyesal



Tapi tidak bisa, bukan? ^^

Semua ada sebab akibat, kalau aku tidak mengalami masa-masa yang aku alami di saat SMA dulu, tidak akan ada diriku yang sekarang. 


Evrything happens for a reason, and it is what is is. 


Ada sedikit rasa penyesalan, tapi gakpapa. 
Kalau begitu, aku akan mulai enjoy dengan hidupku, dan akan mulai challenge hal-hal.yang dulu nggak bisa aku lakukan semasa aku remaja. 



^_^

Komentar