Postingan

One thing I realised

 Ternyata kalau dipikir, aku bisa journaling karema aku membaca banyak buku.  Kalau sekarang, waktu saja sudah habis buat kerja. Kalau ada luang dikit, lebih memilih istirahat.  I feel like I lost myself Aku seneng akhirnya aku bisa menyempatkan lagi membaca buku. Walau kadang, 1 buku tamatnya 1 bulan karena membacanya pelannn pelannnnnn (diselakam saat waktu istirajat/waktu pulang kerja) ^^

Ternyata aku avoidant

Butuh waktu berapa lama buat sadar? 10 tahun? Wkwkw  Jadi aku habis melihat suatu video, yang menyederhanakan tentang avoidant, secure, sama anxious.  Linknya videonya ini ➡️ https://www.instagram.com/reel/DGz3Qk8BXpV/?igsh=MWo0ejRwanNxdjZ1aA== Sebelumnya aku gak paham apa itu teori attachment. Diibaratkan dengan gelas seperti ini, akhirnya aku paham.  Iya.  Akhirnya.  Aku.  Paham.  Aku, ternyata seorang yang avoidant.  Gak suka konflik. Daripada ribet konflik memdingan aku mundur, menghindar, lari jauh jauh. Cut off, kalo bisa. Kalo udah keterlaluan banget and i cant handle that. Atau bahkan, walau hanya aku melihat "potensi" konflik yang belum tentu utu terjadi atau tidak.  Whoops, ini kalo aku melangkah, gimana kalo ternyata aku tidak diterima? Gimana kalo aku nanti sakit dan patah hati? Daripada gitu mending ngehindar aja.  Semakin mengagumi, semakin ingin memiliki, semakin menghindar.  Aneh? Iya, aneh.  Selain itu, aku jug...

My silly thought

Setiap bulan, kami perempuan, mengalami memstruasi. Dan yang berantakan, nggak cuma fisik kami (nyeri kram perut, nyeri pinggang, mudah lelah), tapi juga psikis kami.  Every month, setiap bulan, ada fase di mana kami merasa: gak layak hidup, everyine hates us, kesedihan yang gatau datangnya dari mana, feeling gloomy, etc.  Yeah, itu sangat melelahkan.  But what if, segala gejala psikis yang kami alami setiap bulan itu juga adalah sebuh bentuk rahmat dari Allah, untuk para wanita, membuang "sampah emosi" kami?  Kita, perempuan, hidup dengan menahan banyak hal. Mungkin laki-laki juga, tapi mereka lebih tangguh. Tidak soft hearted, tidak baperan kayak perempuan. Perempuan sangat sensitif, hal hal kecil pun menyentil perasaan kita. Tapi tentu saja nggak bisa semuanya dikeluarkan; ada kalanya kami menahan, karena sudah hidup sebagai orang dewasa, masa mau tantrum kayak anak kecil?  Kita menahan banyak hal.  Aku dulu mempertanyakan kenapa aku sebagai perempuan ha...

That one particular dream

Aku orang yang sering mimpi, mungkin hampir setiap hari. Amat sangat jarang aku tertidur nyenyak dan lelap tanpa mengalami mimpi As far as i knew, mimpi itu bisa jadi ada yang pertanda dari Allah, bisa jadi ada yang gangguan syaiton, ada yang berasal dari memori diri sendiri.  Yang sering aku alami, kayaknya gangguan setan πŸ˜‚  (entah dikerjar alien lah, merasakan teror dikejar pembunuh, dll) (bandel sih, jarang berdoa sebelum tidur wkwkwkwk)  Tapi ada satu mimpi, yang masih aku ingat sampai sekarang. Mimpi ini sudah lama... Jadi di dalam mimpi, aku bertemu sama tiga mbah uti (nenek perempuan), semuanya berasal dari keluarga ibu.  2 orang aku mengenalnya, sedangkan satu lagi aku tidak mengenal beliau siapa... wajahnya sangat asing. Di mimpi itu aku menganggap bahwa aku lagi ada di acara kumpulan keluarga besar, lalu aku datang ke acara itu. Lalu 3 mbahku ini tersenyum sunringah dan memelukku, "lho ini nanda to?" Aku salim sama ketiganya, aku dipeluk, dan sepertinya me...

😭

 Day 4 tiba tiba sakit, tapi tetep harus melanjutkan rutinitas, dan tidak bisa melanjutkan apa yang sudah dimulai.  Sepertinya memang tidak bisa setiap hari πŸ˜… Maybe it will finish after a year, or over it.  Btw aku menangissssss  Teman kerjaku mau resign karena mau bekerja di jepang 😭😭😭 Aku senang dia dapat pekerjaan yang lebih baik, lebih layak, dan bisa membuat dia berkembang.... tapi, aku, bagaimana denganku?  Dia teman dekatku, dia yang selalu menenangkanku kalau aku lagi sedih, dia yang kadang bersama sama ngatain klien jepang yang permintaannya selalu aneh, dia yang juga selalu support dan mendoakan hal hal baik, dan.. banyak lagi...  :(  Semua memang ada masanya,  Aku tidak menyangka akhir masa itu akan tiba.  Berpisah jarak bukan berarti silaturahmi berakhir, but... it will never be the same, sama halnya dengan aku dan getta. Getta was there when i needed support the most, i feel so thankful πŸ₯ΉπŸ₯Ί❤️ Tapi waktu getta sudah berangkat...
Kalau dipikir piki, ternyata beginilah kehidupan,  Nggak bisa selamanya sedih, dan nggak selamanya juga bahagia.  Kita rapuh, jatuh, lalu bertumbuh. κ·ΈλŸ¬λ‹ˆκΉŒ νž˜λƒ…μ‹œλ‹€...  

😊

Di dunia ini, ternyata ada banyak sekali orang yang hanya memikirkan dirinya sendiri, tabpa memikirkan orang lain. Sebetulnya hal itu bisa dimaklumi, karena bagaimanapun, bukankan yang hidup itu diri kita sendiri dan kita yang menentukan bagaimana kita akan berjalan ke depannya? Dan mungkin, aku juga bagian dari orang-orang seperti itu.  Tapi terkadang, "memikirkan diri sendiri"nya terlalu besar dan melampaui batas, hingga mereka terlihat "self-centered" atau egois; they think that world revolve around them.  Aku berpikir, mengapa demikian?  Mungkin, karena cara berpikir, bertindak, berperilaku, bekerja, dan menentukan sesuatu pada masing-masing individu berbeda. Apa yang aku anggap benar, belum tentu benar di mata orang lain. Pun sebaliknya, apa yang orang lain anggap benar, belum tentu menurut seorang pribadi lainnya juga benar.  Aku harap, aku bukanlah orang yang merugikan orang lain, atau orang yang menyusahkan orang lain.  Tapi, aku bertemu dengan orang-ora...